Posts

Showing posts from May, 2011

Industri Panel Surya Lokal Dilibas Produk China

Image
Jakarta - Lagi-lagi produk lokal harus bertekuk lutut dengan produk super murah asal China. Produk panel listrik surya (tenaga matahari) buatan China makin banyak dipakai di dalam negeri karena buatan lokal jauh lebih mahal. Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APMSI) berharap pemerintah memberikan insentif bagi industri ini. Agar industri panel surya bisa berkembang dan bisa banyak dipakai di dalam negeri. "Selama ini masih didominasi oleh impor, mereka menang di harga, produksi, dan kapasitas (listrik) mereka yang besar. Oleh karena itu, kita butuh dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri," kata pendiri APMSI Albert Daniel di acara ConBuild 2011 and Renewables 2011 Indonesia di JIExpo, Kemayoran, Jakarta (13/4/2011). Ia menjelaskan, sejak taun 2006 pengadaan barang impor panel listrik surya masih didominasi oleh produk-produk China. Sementara produk panel surya lokal harus gigit jari karena tak kompetitif. Mahalnya harga produk lokal akibat ka

INDUSTRI BAJA

INDUSTRI BAJA NASIONAL, SERIUSKAH DIBANGUN?

Image

Mobil Listrik SIM-LEI

Image
Mobil dengan bodi aneh namun sangat ringan ini memiliki kapasitas 4 penumpang dengan motor listrik di masing-masing roda. Mobil yang masih prototipe itu merupakan proyek gabungan dari 34 perusahaan termasuk Mitsubishi, Isuzu dan perusahaan teknik IHI. AFP/Yoshikazu Tsuno. Salah satu masalah krusial yang dihadapi mobil listrik adalah ketahanan baterainya. Namun di Jepang, ada mobil listrik terbaru yang bisa mencapai 333 km. Mobil listrik tersebut bernama SIM-LEI.

Tentang Energi: Saatnya Bermain yang Baru

Image
Rasio elektrifikasi di Indonesia tergolong rendah. Karena itu, wajar saja jika tahun ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya menaikkan rasio itu menjadi setidaknya 70 persen di seluruh provinsi. Maklum saja, di sejumlah provinsi di Indonesia Timur khususnya, rasio elektrifikasi masih di bawah 60 persen. Untuk mencapai target itu, PLN telah menyiapkan dana Rp 5 triliun. Yang menarik dicermati, PLN kian serius untuk memanfaatkan energi bersih terbarukan seperti panas bumi (geotermal), matahari, air, dan arus laut. Selama ini, khususnya untuk wilayah Indonesia Timur dan wilayah terpencil, PLN kebanyakan memakai bahan bakar minyak yang ongkosnya tinggi. Tentu menggembirakan ketika mengetahui bahwa perusahaan setrum negara ini menyiapkan Rp 900 miliar untuk membangun 100 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah Indonesia Timur. Satu pulau di wilayah tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp9 miliar. Sedangkan targetnya adalah 100 pulau. Ke-100 PLTS ini rencananya akan memasok