Posts

Showing posts from April, 2009

PRODUSEN LHE DIMINTA TINGKATKAN KOMPONEN LOKAL

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) meningkatkan komponen lokal yang saat ini masih mencapai sekitar 15 persen.Dirjen Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT), Budi Darmadi, di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan kandungan lokal LHE sangat penting mengingat pemerintah tengah gencar melakukan kampanye dan program penggunaan produk untuk mendukung penghematan energi."Saat ini komponen lokal LHE masih sekitar 15 persen. Memang ada industri LHE yang mulai mengembangkan komponen lokal, seperti PT Sinar Angkasa Rungkut yang memproduksi komponen gelas dan cangkang LHE sehingga komponen lokalnya mencapai sekitar 60 persen," katanya.Budi mengakui sebagian besar industri LHE di Indonesia masih tergantung pada komponen impor dan hanya melakukan perakitan di Indonesia.Untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri, kata dia, pemerintah telah menurunkan tarif bea masuk (BM) komponen dan meningkat tarif produk jadi LHE

PENERAPAN METALURGI TENTANG BAJA

1. INTRODUCTION Sifat - sifat mekanis baja ditentukan oleh kombinasi faktor – faktor berikut ini: · Komposisi kimia, · Perlakuan panas (heat treatment). · Proses pembuatan (manufacturing procces). Walaupun baja sebagian besar terdiri dari besi (Fe), penambahan unsur – unsur lain dalam jumlah yang relatif kecil sangat menentukan jenis dan sifat mekanis akhir dari baja tersebut. Komposisi dari unsur – unsur ini juga memberikan reaksi yang berbeda – beda pada saat baja menjalani proses perlakuan panas (heat treatment) atau pada saat proses pendinginan dari suhu yang tinggi. Ada dua masalah utama dalam pemakaian material baja yaitu: sifat korosif dan sifat tahan terhadap panas. Untuk mengantisipasi kelemahan baja terhadap kedua masalah diatas dapat diperbaiki dengan menggunakan baja dengan komposisi kimia dan heat treatment yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu sesuai dengan perkembangan tuntutan sifat – sifat tertentu material baja, perlu diimbangi dengan t

PASCA CONTRENG 9 APRIL 2009

Contrengan telah usai, penghitungan cepat telah dimulai, hasilnya sementara boleh dibaca dengan rumusan sebagai berikut : Perolehan Suara Partai Politik tahun 1999, 2004 dan 2009 dengan memperhitungkan beberapa partai baru sebagai turunan partai lama ( derivatif ), yang bercirikan pada terdapat tokoh partai lama yang terlibat aktif dalam pendirian dan kepengurusan yang sangat berpengaruh pada partai baru; Dari ingatan saya, Partai yang termasuk 10 besar perolehan suaranya hanya PKS yang belum memiliki derivatif selebihnya Partai Demokrat punya derivatif partainya pak Sys N, Partai Golkar punya derivatif 2 Partai yaitu partainya Pak Wiranto ( Tahun 2004 masih bersama Partai Golkar ) dan partainya Pak Prabowo ( Pertengahan tahun 2008 baru keluar dari Partai Golkar, tetapi membidani kelahiran partai Gerinda ), PDIP punya derivatif PDP ( Pak Laksamana Sukardi dengan kawan2nya dulu khan tokoh di PDIP ), PKB punya derivatif PKNU ( Cak Anam khan dulu juga Ketua PKB Jawa Timur ), PAN puny

MENJELANG CONTRENGAN, PEMERINTAH KEMBANGKAN KONSEP MOBIL MURAH ECO CAR

Jakarta, (tvOne) - 08 Apr 2009 17:14:35 Pemerintah sedang mengembangkan konsep mobil murah (low cost car) sekaligus ramah lingkungan (eco car).Hasil kajian pengembangan mobil murah ini nantinya akan diserahkan kepada produsen lokal untuk diproduksi secara massal.Dengan konsep ini, mobil bisa dipasarkan sekitar Rp 50 juta dengan kurs Rp 11.500/US$. Jika rupiah melemah dan terjadi inflasi, tentunya harga mobil juga ikut naik."Kami sedang mengarah ke sana. Konsep eco car itu berevolusi, dinamis, dan berkembang," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depertemen Perindustrian Budi Darmadi kepada VIVAnews di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 8 April 2009.Menurut dia, pembahasan konsep dan proses pengkajian sudah dilakukan sejak awal 2008. Konsep itu akan realisasi pada empat atau lima tahun ke depan. Beberapa produsen lokal sudah berkomitmen mengarahkan pada konsep ini. "Mudah-mudahan tahun ini kajian selesai, karena sedang tahap finalisa

Produsen Lampu Hemat Energi Diminta Tingkatkan Komponen Lokal

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) meningkatkan komponen lokal yang saat ini masih mencapai sekitar 15 persen.Dirjen Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT), Budi Darmadi, di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan kandungan lokal LHE sangat penting mengingat pemerintah tengah gencar melakukan kampanye dan program penggunaan produk untuk mendukung penghematan energi."Saat ini komponen lokal LHE masih sekitar 15 persen. Memang ada industri LHE yang mulai mengembangkan komponen lokal, seperti PT Sinar Angkasa Rungkut yang memproduksi komponen gelas dan cangkang LHE sehingga komponen lokalnya mencapai sekitar 60 persen," katanya.Budi mengakui sebagian besar industri LHE di Indonesia masih tergantung pada komponen impor dan hanya melakukan perakitan di Indonesia.Untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri, kata dia, pemerintah telah menurunkan tarif bea masuk (BM) komponen dan meningkat tarif produk jadi LHE