MENJELANG CONTRENGAN, PEMERINTAH KEMBANGKAN KONSEP MOBIL MURAH ECO CAR
Jakarta, (tvOne) - 08 Apr 2009 17:14:35
Pemerintah sedang mengembangkan konsep mobil murah (low cost car) sekaligus ramah lingkungan (eco car).Hasil kajian pengembangan mobil murah ini nantinya akan diserahkan kepada produsen lokal untuk diproduksi secara massal.Dengan konsep ini, mobil bisa dipasarkan sekitar Rp 50 juta dengan kurs Rp 11.500/US$. Jika rupiah melemah dan terjadi inflasi, tentunya harga mobil juga ikut naik."Kami sedang mengarah ke sana. Konsep eco car itu berevolusi, dinamis, dan berkembang," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depertemen Perindustrian Budi Darmadi kepada VIVAnews di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 8 April 2009.Menurut dia, pembahasan konsep dan proses pengkajian sudah dilakukan sejak awal 2008. Konsep itu akan realisasi pada empat atau lima tahun ke depan. Beberapa produsen lokal sudah berkomitmen mengarahkan pada konsep ini. "Mudah-mudahan tahun ini kajian selesai, karena sedang tahap finalisasi," ujarnya.Budi mengatakan, pengkajian konsep saat ini sedang dalam tahap penyelesaian disain. "Karena banyak yang harus dilakukan perubahan dibandingkan mobil penumpang biasa," katanya.Misalnya, penggantian mesin yang mampu menempuh 20 - 25 kilometer per liter bahan bakar. Mobil penumpang saat ini, kata dia, hanya mampu menempuh 12 - 13 kilometer per liter.Selain itu, perubahan prinsip pengecatan mobil juga mulai berubah lebih ramah lingkungan. "Dulu penyemprot cat mobil basisnya minyak, tapi sekarang mulai beralih ke water based jadi lebih eco friendly," kata dia.Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Depertemen Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, selain mengkaji pengembangan mobil murah, saat ini Departemen juga sedang mengkaji insentif yang akan diberikan pemerintah untuk menarik minat produsen. "Baik insentif dalam pajak maupun iklim usaha," kata dia di kantornya. (VIVAnews.com)
Pemerintah sedang mengembangkan konsep mobil murah (low cost car) sekaligus ramah lingkungan (eco car).Hasil kajian pengembangan mobil murah ini nantinya akan diserahkan kepada produsen lokal untuk diproduksi secara massal.Dengan konsep ini, mobil bisa dipasarkan sekitar Rp 50 juta dengan kurs Rp 11.500/US$. Jika rupiah melemah dan terjadi inflasi, tentunya harga mobil juga ikut naik."Kami sedang mengarah ke sana. Konsep eco car itu berevolusi, dinamis, dan berkembang," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depertemen Perindustrian Budi Darmadi kepada VIVAnews di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 8 April 2009.Menurut dia, pembahasan konsep dan proses pengkajian sudah dilakukan sejak awal 2008. Konsep itu akan realisasi pada empat atau lima tahun ke depan. Beberapa produsen lokal sudah berkomitmen mengarahkan pada konsep ini. "Mudah-mudahan tahun ini kajian selesai, karena sedang tahap finalisasi," ujarnya.Budi mengatakan, pengkajian konsep saat ini sedang dalam tahap penyelesaian disain. "Karena banyak yang harus dilakukan perubahan dibandingkan mobil penumpang biasa," katanya.Misalnya, penggantian mesin yang mampu menempuh 20 - 25 kilometer per liter bahan bakar. Mobil penumpang saat ini, kata dia, hanya mampu menempuh 12 - 13 kilometer per liter.Selain itu, perubahan prinsip pengecatan mobil juga mulai berubah lebih ramah lingkungan. "Dulu penyemprot cat mobil basisnya minyak, tapi sekarang mulai beralih ke water based jadi lebih eco friendly," kata dia.Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Depertemen Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, selain mengkaji pengembangan mobil murah, saat ini Departemen juga sedang mengkaji insentif yang akan diberikan pemerintah untuk menarik minat produsen. "Baik insentif dalam pajak maupun iklim usaha," kata dia di kantornya. (VIVAnews.com)
Comments