Posts

Showing posts from 2008

Revitalisasi Industri Baja 2008

Departemen Perindustrian akan melakukan revitalisasi industri baja nasional menyusul maraknya serbuan produk pipa baja murah asal China ke pasar domestik. Sebagai solusi jangka pendek, pemerintah tengah memikirkan mekanisme pengaman (safeguard) dan kebijakan antidumping. “Dilema yang kita hadapi bahwa kita tidak melakukan revitalisasi terhadap pabrik pipa baja sejak lima tahun terakhir. Negara seperti China sudah mempunyai suatu fasilitas produksi yang lebih modern,” kata Direktur Logam Depperin Putu Suryawirawan di Jakarta, Rabu (29/8). Ia mengatakan, infrastruktur dan fasilitas pabrik akan memperkecil selisih biaya bahan baku baja lembaran panas (Hot Rolled Coils/HRC) dengan pipa baja yang dihasilkan. Sebaliknya, industri baja dalam negeri relalif lamban dalam melakukan revitalisasi. Oleh sebab itu, kata Putu, awal tahun depan pemerintah mulai mendorong revitalisasi industri baja dalam negeri. “Tidak adanya revitalisasi otomatis membuat beberapa pabrik pipa baja kita jadi ko

KEMAJUAN TEKNOLOGI MANUFACTURING BAJA

Image
I. Pendahuluan Baja tahan karat dikembangkan di Jerman, Inggris dan Amerika Serikat hampir secara bersamaan, karena baru hanya 70 tahun berlalu sejak mulai digunakan sebagai bahan baru dalam bidang industri, dapatlah dikatakan baja tahan karat merupakan campuran logam yang masih muda. Pada mulanya, baja tahan karat dikembangkan dengan maksud untuk keperluan peralatan perang akan tetapi sedikit demi sedikit berubah menjadi bahan yang mutlak diperlukan dalam industri kimia. Berkembangnya baja tahan karat menjadi bahan yang diperlukan dalam produksi barang tahan lama bagi para konsumen, bukanlah hasil upaya beberapa gelintir orang saja. Akan tetapi meru ­ pakan gabungan daya upaya banyak orang, baik mereka yang terkenal maupun yang tidak dikenal. Peranan Jepang dalam penemuan baru dan pengembangan baja tahan karat pada fase awal untuk keperluan industri sangatlah kecil, tetapi peranannya selama masa perkem­ bangan selanjutnya dan dalam memajukan teknologi mutakhir untuk produksi m

TAHUN 2008, IMPOR KOMPONEN MANUFAKTUR MELONJAK 77,6%

JAKARTA: Nilai impor komponen produk manufaktur hingga akhir tahun ini diprediksi mencapai US$8,63 miliar atau melonjak 77,6% dibandingkan dengan realisasi pada 2007 seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri di dalam negeri. Lonjakan permintaan komponen produk manufaktur di dalam negeri tidak mampu direspons oleh industri komponen nasional untuk menyediakan pasokan yang memadai. Hal ini disebabkan oleh industri penunjang manufaktur yang belum berkembang optimal. Kondisi ini membuat produk impor leluasa masuk. Akibatnya, beberapa industri strategis seperti otomotif, mesin dan peralatan, elektronika, dan perkapalan nasional kian bergantung pada pasokan impor. Lonjakan impor komponen pada tahun ini diperkirakan menjadi rekor tertinggi sepanjang delapan tahun terakhir. Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengakui kinerja industri komponen nasional masih lemah sehingga perlu ada upaya terobosan agar industri komponen nasional bisa merespons lonjakan permintaan sektor manufaktur strategis

HASRAT UNTUK MENGUBAH DIRI

• Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi untuk mengubah dunia • Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah, • Maka cita-cita itupun kupersempit • Dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya. • Ketika usia senja mulai kujelang, • Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah hanya keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku, namun alangkah terkejutnya aku, merekapun tak kunjung berubah!!! • Dan kini, sementara berbaring di tempat tidur Menjelang kematianku, baru kusadari: • “Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka lewat memberi contoh sebagai panutan, • mungkin keluargaku bisa kuubah, • dan berkat inspirasi dan dorongan mereka, kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah dunia” • BERUBAH DARI DIRI SENDIRI • Mulai dari : 4 S  SAYA,  SEKARANG,  SEKECIL

OPINI

Image
T anah Air ini memiliki aneka tambang biji logam seperti biji besi, tembaga, mangan, bauxite, nikel, seng, timah, titan, cobal, Molibdenum, kromit, emas, pasir besi dll yang sangat melimpah ruah, namun sampai saat ini bangsa ini belum berkesempatan mampu mengelolanya dengan baik yang manfaatnya sebesar besarnya untuk kepentingan rakyat. Bahkan sangat dimungkinkan jika rakyat dan bangsa ini masih dirugikan akibat penambangan yang menganggu lingkungan dan konservasi alam serta petaka yang dialami masyarakat sekitar penambangan seperti di sulawesi utara belum lama ini; Biji logam, khususnya biji besi merupakan bahan baku utama dalam industri baja yang memiliki peranan strategis untuk pertumbuhan perekonomian nasional.