REFLEKSI 72 tahun INDONESIA
Copas: ( Catatan dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI Ke-72)
* SEBENTAR LAGI
INDONESIA BUKAN LAGI MILIK RAKYAT INDONESIA *
Tulisan Mantan Wartawan Tempo
Jangan salahkan kami yg bersedih hati dikala kebanyakan rakyat
Indonesia saat ini gegap gempita merayakan atau bersyukur atas 72 tahun
Indonesia merdeka.
Silahkan berteriak-teriak "MERDEKA ... MERDEKA ... MERDEKA
...".
Tetapi tahukan Anda bhwa kami sedang bersedih hati ..........
lihat renungan di bawah ini ...................
*REFLEKSI 72 tahun INDONESIA*
(sebuah renungan)
1) Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dominasi asing di sektor Migas 70%, batu bara,
bauksit, nikel dan timah 75%, tembaga dan emas sebesar 85% serta diperkebunan
sawit sebesar 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya posisi
pemerintah untuk melindungi aset Negara.
2) Menurut The Institute
For Global Justice (IGJ), hingga kini 175 juta hektar atau setara 93 persen
luas daratan di Indonesia dimiliki para pemodal swasta/asing.
3) Pada tahun 2011 data
menunjukkan di bidang per minyakan, penghasil minyak utama didominasi oleh
asing. Diantaranya, Chevron 44%, Total E&P 10%, Conoco Phillip 8%, Medco
6%, CNOOC 5%, Petrochina 3%, BP 2%, Vico Indonesia 2%, Kodeco Energy 1 % dan
lainnya 3%. Sedangkan Pertamina & mitra yang dianggap mencerminkan
penguasaan nasional hanya menguasai 16%
4) Total kepemilikan
investor asing 60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan
diperdagangkan di bursa efek. Dari semua BUMN yang telah diprivatisasi,
kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen. Begitu pula telekomunikasi dan
industri sawit pun juga lebih banyak dikuasai asing.
5) Beberapa bank sahamnya
didominasi asing yaitu Danamon (68,83%), Buana (61%), UOBI (100%), NISP (72%),
OCBC (100%), CIMB Niaga (60, 38%) BII (55,85%), BTPN (71,6%). Meskipun masih
minoritas tapi Bank Panin dan Bank Permata masing-masing sudah dikuasai asing
dengan 35% dan 44,5%.
6) Pada tahun 2003 itu
BUMN Indosat dijual ke Temasek BUMN Singapura dengan harga 5 triliun. Selama 5
tahun Temasek telah meraup keuntungan 5 triliun laba dari bisnis telekomunikasi
tersebut. Artinya secara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008 Temasek menjual
Indosat ke Qatar Telecom senilai 16 triliun. Artinya dalam lima tahun saja BUMN
Singapura itu untung 16 triliun. Meneg BUMN kala itu Sofyan Djalil tidak mampu
memperjuangkan pembelian kembali Indosat oleh pemerintah dan juga tidak kuasa
menahan penjualan Indosat ke Qatar Telecom.
7) Pada beberapa BUMN
kategori blue chips, kepemilikan asing bahkan menyundul angka 40 persen. PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk, misalnya, 39,5 persen sahamnya ada dalam
genggaman pihak asing. Demikian pula PT Semen Gresik Tbk sebanyak 39,21%
dikuasai asing. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – yang selama ini menjadi andalan
para petani dan rakyat kecil – sahamnya telah dikuasi asing sebesar 35,39
persen.
8) Dari total 225 blok
migas yang di kelola Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) non-Pertamina, 120
blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok dioperasikan perusahaan nasional
serta sekira 77 blok dioperasikan perusahaan patungan asing dan nasional.
9) 74% tanah di Indonesia
dikuasai oleh segelintir orang non pribumi yang jumlahnya hanya 0,2% dari total
penduduk Indonesia.
10) Air minum AQUA (74
persen sahamnya dikuasai perusahaan Danone asal Prancis), teh Sariwangi (100
persen sahamnya milik Unilever, Inggris), susu SGM (milik Sari Husada yang 82
persen sahamnya dikuasai Numico, Belanda), mandi dengan sabun Lux, sikat gigi
pakai Pepsodent (milik Unilever), hingga merokok Sampoerna (97 persen sahamnya
milik Philips Morris, Amerika Serikat)
11) Industri tekstil dan
produk tekstil (TPT) yang merupakan primadona ekspor Indonesia ternyata telah
banyak dikuasai asing. Hal ini terlihat dari peningkatan realisasi investasi
Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor TPT yang melonjak 252 persen 2004 sampai
2006. Pada 2004 investasi asing di TPT senilai US$ 165,5 juta, pada 2006 naik menjadi
US$ 418,1 juta. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam periode yang sama
malah memble, nyaris stagnan yakni Rp 70 miliar pada 2004 menjadi Rp 75,5
miliar pada 2006. Bahkan investor asing pada awal 2007 ini semakin gencar
menambah investasi TPT di Indonesia.
12) Indonesia Aircraft
Maintenance Services Association (IAMSA) mengeluhkan persaingan bisnis perawatan
pesawat di Indonesia yang sebagian besar dikuasai oleh tenaga ahli dari
asing. Indonesia hanya mampu menyerap 30 persen saja.
13) Sekitar 85% saham BUMN
yang berstatus Go Public di lantai bursa dikuasai pihak asing. Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) besar sudah menjadi perusahaan terbuka, antara lain PT
Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Perusahaan Gas
Negara Tbk, PT Bukit Asam Tbk. Bahkan persaingan tidak sehat terjadi antara
perusahaan bermodal negara, antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (berkode
saham PGAS) dengan PT Pertamina dalam tender distribusi minyak dan gas ke SPBU.
Meski PGN tidak lagi diangap sebagai perusahaan plat merah karena 43,04% saham
telah dimiliki publik yang di antaranya 82% dimiliki pihak asing.
14) ======
SUNGGUH memprihatinkan, ternyata mulai dari sektor pangan, air
minum, energi, kesehatan, pendidikan, hingga perbankan dan keuangan dikuasai
oleh asing. Regulasi yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 menjelma
menjadi kebijakan yang dikendalikan oleh asing.
Padahal, komitmen dengan negara-negara maju itu sesungguhnya
justru merugikan Indonesia, bahkan hingga ke tingkat dasar, soal konstitusi.
Kebijakan yang mestinya berazaskan Pancasila dan UUD 1945 telah berubah menjadi
kebijakan yang dikendalikan oleh asing.
Warga asing dari 169 negara bebas visa masuk ke Indonesia.
Warga asing boleh miliki properti di Indonesia.
Pihak asing boleh kuasai 100% industi gula dan karet di Indonesia.
Asing boleh kuasai 100% saham restoran & perusahaan jalan.
Asing boleh kuasai 85% saham modal ventura
Asing bisa kuasai 100% saham di pembangkit listrik.
ASING BISA KUASAI 35 BIDANG USAHA DI INDONESIA
Asing Boleh Kuasai 7 Usaha Pariwisata
Asing Bisa Kuasai Mayoritas Pengelolaan Tol, Bandara dan Pelabuhan.*
Share sebanyak mungkin sbg "Gerakan Rakyat"
Cerdas dan Peduli Bangsa...
Comments