PRODUSEN LHE MULAI PRODUKSI LAGI

Dua produsen lampu hemat energi (HE) yang sempat berhenti berproduksi pada 2008 kini mulai beroperasi kembali setelah impor dari China sepanjang semester I/2009 menurun signifikan. Kedua perusahaan yang kembali beroperasi itu adalah PT Nikkatsu Electric Works dan PT Sinko Prima Alloy.
Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi menjelaskan pangsa pasar produk lokal di pasar domestik pada tahun lalu hanya 30%, sedangkan sisanya dikuasai oleh barang impor. “Dari total impor, sekitar 70% di antaranya berasal dari China,” ujar Budi kemarin.
Menurut dia, masih ada beberapa perusahaan lain yang sampai sekarang belum mengoperasikan kembali pabriknya antara lain PT Wika. Perusahaan ini memutuskan setop produksi setelah PT PLN (Persero) menghentikan tender pengadaan lampu HE untuk program hemat energi. “Wika sampai sekarang belum berminat untuk berproduksi lagi. Kalau Nikkatsu dan Sinko sudah mulai produksi walaupun belum optimal,” ujarnya, pekan lalu.
Peraturan Menteri Perdagangan No. 56/2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu, jelasnya, mampu membuat arus impor lampu HE menurun tajam, sebab importir harus terlebih dahulu mendaftarkan diri ke Depdag untuk mendapatkan status sebagai importir terdaftar (IT). “Mengingat impor lampu HE dari China berkurang drastis, mereka akhirnya kembali berproduksi, kecuali Wika,” jelasnya.
Utilisasi produksi
Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo menyatakan pemanfaatan kapasitas terpasang (utilisasi) industri lampu HE nasional pada tahun lalu hanya mencapai 25% dari total kapasitas terpasang sebanyak 190 juta unit dari 15 pabrik. Namun, tingkat utilisasinya terus meningkat seiring penurunan impor yang secara bulanan rata-rata sejak Maret 2009 yang mencapai 50%, dari 10 juta unit menjadi 5 juta unit.
John memperkirakan total konsumsi lampu HE pada tahun ini melonjak 30% menjadi 160 juta unit dibandingkan dengan kondisi tahun lalu yang sebesar 120 juta unit. Prediksi ini dilatarbelakangi belum maksimalnya penetrasi instalasi listrik baru di Indonesia. Berdasarkan kalkulasi Aperlindo, baru 65% wilayah Indonesia yang terjamah listrik. Konsumsi lampu HE, kata dia, akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya daerah yang tersambung aliran listrik PLN.

Sumber : Bisnis Indonesia, Yusuf Waluyo Jati 6 Juli 2009

Comments

Popular posts from this blog

BSN TETAPKAN 67 SNI BARU

THE MOSQUE OF TIANJIN - CHINA

LIST OF MANDATORY SNI - 2014