Anak Muda dalam Ancaman Mindset : Balkanisasi Nusantara
Anak Muda dalam Ancaman Mindset:
Balkanisasi Nusantara
Indonesia memiliki sistem pertahanan semesta yaitu sistem pertahanan yang melibatkan seluruh warga negara didalam mempertahankan kedaulatan negara.
Dalam ciri pertahanan negara Indonesia yang kesemestaan tentunya sistem
pertahanan Indonesia melibatkan Pemuda sebagai Agent Of Defence. Jika
diamati kecenderungan ancaman dewasa ini merupakan ancaman unconventional, dimana
ancaman non-militer lebih cenderung terjadi dibanding ancaman militer seperti
perang langsung yang terjadi pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Perkembangan Industri 4.0 juga telah mengubah dimensi ancaman menjadi
ancaman Cyber, perang dilakukan di dunia maya dengan menggunakan
teknologi sebagai senjata utama. Perubahan yang terjadi di Era globalisasi juga
mengancam kedaulatan negara, hal itu disebabkan oleh banyaknya gagasan baru
yang datang dari luar negara kemudian merasuki pemikiran masyarakatnya. Gagasan
yang datang tersebut sering bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di
sebuah negara bangsa.
Saat ini pemerintah Indonesia harusnya cemas dengan kecenderungan
berkembangnya kebudayaan trans-nasional pada generasi muda yang dikhawatirkan
akan merosotkan nasionalisme. Masyarakat Indonesia khususnya pemuda Indonesia
lebih sadar global dibandingkan sadar nasional.
Jika kita perhatikan didalam penelitian yang dilakukan we are
social bekerja sama dengan Houtsuite maka terlihat bahwa populasi
Indonesia mencapai 268,2 Juta jiwa, sedangkan pengguna internet di Indonesia
mencapai 150,0 Juta. Jika dilihat dari pengguna internetnya yang sangat tinggi
dan pengguna kecenderungan pengguna internet Indonesia yang adalah anak muda
maka ancaman nyata dari dunia Internasional saat ini sedang terjadi.
Penulis mengamati bahwa saat ini sedang terjadi ancaman propaganda untuk
mengubah mindset para pemuda yang dilakukan sangat massif melalui jaringan
internet untuk merobohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Propaganda ini disebut penulis sebagai Propaganda 4.0. Propaganda
merupakan cara paling efektif yang dilakukan untuk mengubah mindset seseorang
terutama seorang pemuda yang memiliki tingkat kelabilan yang masih sangat
tinggi ditambah pemuda yang tidak sepenuhnya memiliki rasa cinta akan persatuan
dan kesatuan bangsa.
Dalam riset yang dilakukan oleh Global Future Institute menyebutkan
bahwa salah satu ancaman yang saat ini sedang mengancam kedaulatan Indonesia adalah
Balkanisasi Nusantara.
Balkanisasi Nusantara adalah rencana Amerika Serikat dan sekutunya untuk
memecah Indonesia menjadi 8 negara-negara kecil yang merdeka. Lia Lestari
seorang peneliti dalam akun youtubenya menjelaskan bahwa istilah Balkanisasi ini
awalnya dipakai untuk menyebut pemecahan negara-negara disekitar semenanjung
Balkan Eropa yang pada awalnya menjadi wilayah kesultanan Turki Utsmani atau
Ottoman Empire dan juga kekaisaran Austria-Hungaria. Dua Kekaisaran tersebut
dipecah menjadi negara-negara kecil seperti Turki, Suriah, Irak, Lebanon,
Palestina, Bulgaria, Rumania, Yugoslavia, Hungaria, Austria, dan Cekoslovakia.
Yang menjadi pertanyaan bagi saat ini adalah kekuatan besar apa yang dapat
memecah kekuatan 2 kekaisaran besar tersebut ?
Bagaimana dengan Indonesia yang juga adalah negara yang terdiri dari 17
ribu pulau dan ratusan suku bangsa ini? Hal ini tentunya akan menjadi makanan
empuk para elit global untuk membuat propaganda, menghadirkan ancaman nyata
untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hal tersebut dilakukan untuk apa? Agar elit global dengan mudah dapat
menguasai sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah di Indonesia. Contohnya
: Timor Timur yang lepas dari Indonesia namun sampai saat ini masyarakat Timor
tidak menikmati kekayaan alamnya melainkan diambil oleh para elit global.
Apa daerah selanjutnya yang menjadi sasaran para elit global? Tentunya
daerah yang memiliki sumber daya alam melimpah seperti Papua dan Aceh. Kenapa
harus dipisahkan? Karena dengan berpisah dari Nusantara maka akan sangat mudah
untuk diambil kekayaannya karena tidak ada aturan yang mengikat para elit
global untuk menguras habis kekayaan alam yang dimiliki daerah-daerah
dinusantara.
Kapan elit global akan bekerja untuk mengambil alih ? saat ini tidak
terlihat pergerakan mereka karena menggunakan understrategy dan
propaganda mindset yang dilakukan untuk membentuk manusia yang kontra dengan
semua kebijakan yang diambil dari pemerintah dan pada saat suatu negara
mendapat kemerdekaan maka pada masa transisi pemerintahan itulah para elit
global akan menunjukan aksi mereka untuk menguasai daerah yang memiliki sumber
daya alam melimpah.
Propaganda seperti ini perlu menjadi perhatian serius dari setiap
golongan masyarakat di nusantara jangan sampai kita menjadi korban Balkanisasi
Nusantara saat ini. Penulis mengingatkan kepada seluruh pemuda baik Pemuda
Papua sampai Pemuda di Aceh agar tetap menjaga integritasnya, jangan sampai
menjadi korban propaganda 4.0 tetapi persiapkanlah diri dengan mengenyam
Pendidikan sebaik mungkin agar dapat menjadi agen pembangungan yang membawa
perubahan bagi daerah.
Sehingga Pemuda harus menjadi titik pergerakan dalam sistem pertahanan
negara. Peran generasi muda harus kembali dioptimalisasikan melalui pendidikan
kader bela negara yang dilaksanakan oleh kementrian pertahanan RI guna
menciptakan sikap cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa. Peran anak
muda 4.0 juga dapat dibentuk melalui penyebaran konten positif melalui
teknologi internet dalam bentuk literasi tentang kesadaran berbangsa dan
bernegara. Menanam jiwa patriot bela negara sebagai salah satu dasar untuk
memiliki kemampuan awal bela negara. Selain itu, penanaman nilai 4 konsensus
kebangsaan yaitu : Pancasila UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika juga
penting untuk dilakukan dalam meningkatkan integritas pemuda.
Anak Muda 4.0 juga harus memiliki kecakapan dalam berkreasi dan
inovatif, berpikir kristis, berkomunikasi, dan melakukan kolaborasi untuk
meningkatkan kegiatan positif. Jika peran pemuda tersebut optimal maka sistem
pertahanan negara yaitu sistem pertahanan semesta akan lebih kuat serta
kepentingan bangsa akan lebih optimal untuk dijalankan dalam mencapai tujuan
nasional. Hal ini sejalan dengan 4 pilar arah pembangunan Indonesia 2045, yaitu
: (1). Pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi, (2).
Pembangunan Ekonomi berkelanjutan, (3). Pembangunan yang adil, (4). Memperkuat
ketahanan dan Pemerintahan Nasional.
Penulis: Steve
Rick Elson Mara, SH M Han
(Tokoh Muda
Indonesia Asal Papua)
Comments