Mutiara impor wajib penuhi SNI


Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah konsentrasi dalam membenahi bisnis mutiara Indonesia, mulai dari perbaikan kualitas mutiara hingga penyerapan tenaga kerja.
“Pemerintah sangat konsen dengan 4 hal, yakni, bisnis mutiara kita akan perbaiki ke depan, serapan tenaga kerja harus dipastikan untuk kepentingan masyarakat lokal, tenaga ahli kita harus transfer knowledge (pengetahuan) kepada masyarakat lokal secara pelan-pelan, dan berikutnya agar memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat lokal,” kata Plt Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan Maman Hermawan, saat konferensi pers di Sate Khas Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2015).
Maman menambahkan, bukti konsentrasi pemerintah meningkatkan bisnis mutiara, ditunjukkan dengan tujuh dukungan dari KKP. Pertama, pembangunan Broodstock Center (induk pusat) kekerangan di Bali. Kedua, pembentukan dan penguatan Sub Komisi Mutiara Indonesia (SKMI), Yayasan Mutiara Laut Indonesia (YMLI), dan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI).
Tiga, mendorong terbitnya Standar Nasional Indonesia (SNI) mutiara No. 4989:2011, kemudian empat, menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 44/PERMEN-KP/2014 tentang Pengendalian Mutu Mutiara yang Masuk ke Dalam Wilayah Negara RI. Kelima, membangun Rumah Mutiara Indonesia sebagai Pusat Promosi Pemasaran dan Lelang Mutiara. Enam, penyelenggaraan Indonesia Pearl Festival (IPF), dan kegiatan promosi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri; dan
Terakhir, pelatihan mutu mutiara bagi petugas pengujian mutu mutiara di sentra-sentra produk dan 2 pintu pemasukan/bandara (Soekarno Hatta Airport, Jakarta dan Juanda Airport, Surabaya).
“Berikutnya, pemerintah sangat konsen dengan bisnis proses mutiara, kalau kita lihat tugas pemerintah lebih kepada bagaimana mensejahterakan masyarakat Indonesia. Sesungguhnya bisa di trecing (jiplak) dari mana bisnis proses mutiara itu sendiri. Kita lihat mulai dari penyiapan induk, penyiapan benih, pembesaran, hingga panen,” imbuhnya.
Maman mengharapkan, melalui YMLI dan Yayasan lainnya, dapat meningkatkan pelatihan bagi masyarakat pelaku usaha skala kecil baik pengusaha baru maupun yang sudah ada.
“Kita pemerintah juga telah melakukan pelatihan mutu mutiara dari petugas yang ada di sentra-sentra produksi. Dan, pengawasan di pintu masuk yakni di Bandara Soekarno Hatta dan Juanda,” tambahnya. (pemi)

Comments

Popular posts from this blog

BSN TETAPKAN 67 SNI BARU

THE MOSQUE OF TIANJIN - CHINA

LIST OF MANDATORY SNI - 2014