60% PESAWAT BEROPERASI DI RI PERAWATANNYA DI LUAR NEGERI, KENAPA YA????
Indonesia baru memiliki beberapa fasilitas bengkel pesawat atau
familiar disebut (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO),
salah satunya MRO milik PT GMF AeroAsia di area Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang. Dari ratusan pesawat jet komersial yang beroperasi
di Indonesia, ternyata 60% di antaranya melakukan proses perawatan rutin pada
fasilitas MRO di luar negeri. Fasilitas MRO dalam negeri baru kebagian 40%.
Hal ini disampaikan oleh Director of Maintenance and Information
Technology, Garuda Indonesia yang juga Komisaris GMF AeroAsia, Iwan Joeniarto,
saat menemani kunjungan Menperin di Hanggar GMF, Tangerang, Jumat (4/3/2016).
"Pasar 60% di luar dan 40% ditangani di dalam negeri,"
kata Iwan.
Lebih banyak pesawat melakukan perawatan di luar negeri daripada
bengkel pesawat lokal bukan tanpa sebab. Iwan menyebutkan beberapa persoalan,
di antaranya masalah pajak hingga kelengkapan fasilitas MRO.
"Ya tadi antara lain kemudahan-kemudahan yang harusnya bisa
kita lakukan, kemudian dari pajak, kecepatan spare part masuk
ke Indonesia, fasilitas ditingkatkan, alih teknologi supaya dikerjakan di dalam
negeri," ujarnya.
Ke depan, GMF ingin agar mayoritas pesawat yang beroperasi di
bandara-bandara Indonesia bisa dirawat pada bengkel pesawat dalam negeri.
"Paling nggak harus berbalik 60% ditangani
dalam negeri dan 40% keluar karena di sini sangat menjanjikan, tempat luas,
banyak tempat ada Indonesia Timur yang belum dijamah, SDM banyak, knowledge kita
bisa dikembangkan," sebutnya
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian, Saleh Husin menyebut,
pihaknya sebagai regulator industri bakal memperkuat bengkel pesawat lokal.
Pemerintah pada paket ekonomi lalu, telah mengeluarkan kebijakan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) 0% untuk spare part pesawat tertentu.
Langkah ini dilakukan agar industri penerbangan Indonesia bisa bergairah.
"Baru beberapa bulan yang lalu, pasti bisa dinikmati oleh
GMF, maupun MRO lainnya. Disamping kehadiran seperti ini, dengan sendirinya
industri komponen pesawat terbang dalam negeri juga akan tumbuh pesat. PPN 0%
mulai di paket kebijakan 2 bulan lalu," ujar Saleh.
Singapura
Pesaing Terbesar Bengkel Pesawat RI
Singapura saat ini dinilai sebagai pesaing terberat dari bengkel
pesawat atau familiar disebut (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO)
Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Director of Maintenance and Information
Technology, Garuda Indonesia yang juga Komisaris GMF AeroAsia, Iwan Joeniarto
saat menemani kunjungan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, di Hanggar GMF,
Tangerang, Jumat (4/3/2016).
"Kompetitor terberat kita sekarang adalah Singapura,"
kata Iwan.
Lanjut Iwan, bengkel pesawat di Singapura memiliki keunggulan
pengalaman. Kemudian, layanan bengkel pesawat negeri jiran Indonesia tersebut
sangat didukung oleh pemerintah. Tak hanya itu, ongkos perawatan yang
ditawarkan di Singapura lebih murah daripada bengkel pesawat di Indonesia.
"Yang jelas lebih murah. Pastinya, sewa lahan lebih murah,
SDM murah, bea masuknya berkurang akan jauh lebih murah," sebutnya.
Meski lebih unggul dari fasilitas dan biaya, Sumber Daya Manusia
teknisi pesawat Indonesia bisa bersaing dengan Singapura. Yang unik, mekanik di
Singapura ada juga
mekanik dari Indonesia.
"Bukan berarti Indonesia tidak menarik. SDM di Singapura juga
kebanyakan orang Indonesia dan Pakistan," sebutnya.
Fasilitas GMF
Bengkel pesawat GMF memiliki pelanggan dari 50 negara. Maskapai
dari belahan dunia telah mempercayakan perawatan rutin di hanggar milik anak
usaha milik Garuda Indonesia itu.
"Pelanggan dari 50 negara di dunia dan berkembang sangat
pesat. Antara lain Airlines Eropa sudah memasukkan beberapa pesawat itu dari
KLM, kemudian di beberapa di Middle East itu sudah masuk.
Bagian dari Atlanta yang ada di Irlandia sana. Nah, itu juga sudah masuk.
Afrika, kemudian di Saudi Arabia sudah masuk GMF," sebutnya.
Bengkel pesawat lokal saat ini memperoleh angin segar pasca
pemerintah mengeluarkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 0% untuk
beberapa spare part pesawat.
"PPN 0% sangat membantu. Di luar negeri industri perawatan pesawat
sangat didukung oleh pemerintah. Itu (PPN 0%) bisa menarik asing untuk merawat
pesawatnya di sini," ujarnya.
Comments