Industri Baja dan Kedaulatan Negara




Baja adalah industri unggulan nasional. Persoalan baja berpengaruh pada kedaulatan negara. Ada dua aspek dalam industri baja Indonesia, yakni aspek industri dan aspek pertahanan.
Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), Irvan Kamal Hakim, menyatakan bahwa industri baja terancam digerus pihak asing.
Permintaan baja di dalam negeri tumbuh 11-13% dalam 15 tahun terakhir. Indonesia menjadi pasar potensial bagi produsen baja asing.
Biaya produksi tinggi membuat produsen domestik sulit bersaing. “Produsen dalam negeri banyak menghadapi tantangan harga gas alam tinggi dan kenaikan tarif dasar listrik 68% dalam 6 bulan,” kata Irvan.
Persoalan lain adalah tingginya impor bahan baku baja dari Brazil dan Australia. Padahal, cadangan bijih besi Indonesia terbilang melimpah, di antaranya jenis ateritik dan pasir besi (iron sand). Syarat utama memperkuat industri baja nasional adalah mengamankan pertumbuhan sektor hulu. Sektor hilir akan tumbuh sendiri seiring dengan potensi meningkatnya pasar baja.
Selain itu, ekonom Faisal Basri menilai persoalan baja bukan hanya soal industri semata. Lebih luas dari itu, baja menyangkut kedaulatan sebuah bangsa.
Faisal menilai kedaulatan ini terkait industri pertahanan. Baja merupakan basis industri pertahanan, simbol kedaulatan bangsa. Menurutnya, sebuah negara menjadi maju karena ditopang oleh industri baja yang kuat. “Negara-negara yang industrinya maju itu pasti berbasis mesin dan perkakas, keduanya itu berbahan baku baja,” ujarnya.
Tidak mungkin sebuah negara kuat tanpa kontribusi industri baja.

Sumber:membunuhnegera







Comments

Popular posts from this blog

REKAMAN AUDIT DI PROSPERITY TIEN ENTERPRISE CO LTD KAOHSIUNG - TAIWAN

THE MOSQUE OF TIANJIN - CHINA

Tentang Standar Nasional Indonesia-SNI 8664:2018 Madu