Yang pertama di ASEAN, PT. YOFI Bangun Pabrik Serat Optik
PT Yangtze Optical Fiber Indonesia (YOFI) meresmikan pabrik bahan baku
broadband internet, yakni serat optik, pertama di Indonesia. Pabrik serat optik
yang berada di Karawang, Jawa Barat, itu juga merupakan pabrik pertama di
ASEAN.
YOFI merupakan perusahaan joint venture (JV) Yangtze Optical Fibre and
Cable (YOFC) asal Tiongkok dengan PT Monas Permata Persada.
President Commisioner YOFI Jon Bongaerts mengatakan pabrik serat optik
itu akan memenuhi kebutuhan industri kabel serat optik di Tanah Air. Kapasitas
produksi saat ini mencapai 3 juta kilometer (km) per tahun. Sementara itu,
industri kabel serat optik memerlukan serat optik 8 juta-9 juta km per tahun.
“Permintaan tujuh pabrik kabel telekomunikasi di Indonesia mencapai 8
juta-9 juta km serat optik per tahun. Sekarang kita baru bisa produksi 3 juta
km dengan investasi US$30 juta. Kita mau tingkatkan terus sampai kapasitas 12
juta km per tahun,” ucap Jon di Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Menurutnya, dengan populasi Indonesia yang mencapai 250 juta penduduk,
permintaan broadband untuk internet pasti akan terus bertumbuh.
Apalagi, pemerintah tengah gencar membangun broadband guna memperluas
jaringan internet hingga ke pelosok. “Mudah-mudahan tahun depan kita bisa
menaikkan kapasitas kita menjadi double atau jadi 6 juta km.”
Presiden Direktur PT Monas Permata Persada Santoso mengatakan
peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan secara bertahap. Tahap kedua,
menjadi 6 juta km pada 2017, hingga mencapai 9 juta km per tahun sesuai jumlah
permintaan serat optik industri dalam negeri.
Dia menilai produksinya saat ini sudah terjual penuh untuk dua
perusahaan kabel telekomunikasi di Indonesia, yakni PT Jembo Cable Company Tbk
dan PT Voksel Electric Tbk. Setiap perusahaan mendapat jatah 50% produksi YOFI.
Wajib SNI
Sebagai perusahaan yang membangun pabrik serat optik pertama di
Indonesia, Santoso berharap pemerintah segera menerapkan standar nasional
Indonesia (SNI) bagi seluruh importir serat optik.
Sebab sebelum pabrik YOFI dibangun, serat optik 100% diimpor dari
berbagai negara. “Kami sudah menerapkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)
40%. Namun, untuk meningkatkan daya saing, kami membutuhkan dukungan pemerintah
berupa SNI kepada seluruh produk serat optik di Indonesia,” tuturnya.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
(ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menjanjikan
menerapkan wajib SNI pada seluruh produk serat optik, terutama produk impor
setelah ada pabrik serat optik di Tanah Air.
SNI Kabel serat optik | |
Nomor SNI | Judul SNI ( Indonesia ) |
SNI
7615.3:2010 |
Kabel serat optik - Bagian 3: Single mode berkonstruksi loose tube untuk aplikasi kabel udara |
SNI
7615.2:2010 |
Kabel serat optik - Bagian 2: Single mode berkonstruksi loose tube untuk aplikasi duct |
SNI
7615.1:2010 |
Kabel serat optik - Bagian 1: Single mode berkonstruksi loose tube untuk aplikasi tanam langsung |
Sumber: Kemenperin
Comments