Asal Muasal Virus Corona Akan Diselidiki Tim WHO di China Akhir Pekan Ini

Asal Muasal Virus Corona Akan Diselidiki Tim WHO di China Akhir Pekan Ini



Tedros Adhanom, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi jinping sebelum pertemuan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 28 Januari 2020. (REUTERS/Naohiko Hatta)

Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) berencana pergi ke China untuk urusan pencarian asal muasal wabah virus corona. Tim WHO akan berjumpa dengan para pejabat China dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Komisi Kesehatan Nasional China pekan ini. Melansir South China Morning Post pada Kamis (9/7/2020), WHO akan berdiskusi dengan para pejabat China. Diskusi itu adalah permulaan dari penyelidikan internasional yang selama ini telah menjadi pertikaian. Para pejabat WHO akan tiba di China pada akhir pekan ini untuk lakukan penyelidikan internasional terkait asal muasal penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona. Upaya ilmiah tersebut dipersulit karena selama ini banyak perseteruan publik. Badan kesehatan dunia itu mengatakan bahwa tim mereka terdiri dari 2 orang pejabat yang tidak disebutkan namanya. 2 pejabat itu akan berjumpa dengan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Komisi Kesehatan Nasional China. Pertemuan itu merupakan awal dari misi internasional yang akan dipimpin WHO untuk tanggal yang masih belum ditentukan. "Kita harus memetakan rangkaian-rangkaian penyelidikan yang akan menemukan jawaban di mana saya yakin pemerintah China dan seluruh pemerintah negara-negara di dunia, serta diri kita sangat butuh untuk mengatur risiko selanjutnya," ungkap Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO, Mike Ryan pada Selasa (7/7/2020).

Penyelidikan itu akan berfokus pada pemahaman tentang virus corona yang pertama kali diidentifikasi di China, lebih dari 6 bulan lalu. 


Virus itu kemudian diketahui menular dari binatang ke manusia dan menjadi wabah yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang di dunia serta menginfeksi lebih dari 11 juta orang. Wabah virus corona juga telah memicu kembali pertikaian diplomatik antara Washington dan Beijing dalam beberapa dekade. Sebelumnya diketahui bahwa Washington begitu marah terhadap WHO dengan menyebut organisasi internasional itu telah gagal mengendalikan wabah dan terlalu condong kepada China. Washington pun akhirnya memutuskan untuk menarik pendanaan mereka terhadap WHO. Pada 6 Juli tahun depan, menurut keterangan PBB pada Selasa (7/7/2020) Washington akan menarik pendanaan sepenuhnya dari WHO. Penyelidikan internasional akan asal muasal virus dan seperti apa bentuk penyelidikannya telah menjadi perdebatan panjang selama ini. Para pejabat Amerika Serikat (AS) termasuk Presiden Donald Trump telah menyebut penyakit Covid-19 sebagai 'Virus China' dan mengatakan bahwa Beijing telah menutup-nutupi wabah dan membiarkan wabah itu menyebar ke penjuru dunia. Mereka juga melancarkan teori konspirasi yang mengatakan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di China. Sebaliknya, China juga menyalahkan AS dengan mengatakan bahwa virus sebenarnya dibawa oleh seorang prajurit AS dan dilepaskan di Wuhan, sebuah kota di Provinsi Hubei, China, yang pertama kali melaporkan adanya kasus infeksi. WHO saat itu harus menengahi 2 raksasa ekonomi dunia yang sedang berselisih sambil mencoba memandu respons global terhadap penyakit ini.

WHO juga dikritik sepanjang perselisihan itu dan dianggap lambat dalam menyatakan penyakit Covid-19 sebagai wabah. Akhirnya pada Mei lalu, sebuah resolusi dengan suara bulat yang dilakukan WHO dan didukung China menyerukan agar badan internasional itu menyelidiki asal-usul virus.

Baca juga: WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara

Menurut Mike Ryan, 2 pejabat WHO yang dikirim akan memiliki 'keterlibatan mendalam' dengan rekan-rekan China untuk bisa memahami penyelidikan dan data yang tersedia di sana. Penyelidikan kemungkinan akan dimulai di pusat kota Wuhan, di mana infeksi itu pertama kali dideteksi di sana pada Desember 2019. "Namun, setelah itu, kita tetap harus membuka kemungkinan apa pun, sains akan selalu terbuka pada berbagai kemungkinan," ujar Ryan. Sementara itu dari pihak China, pada Rabu (8/7/2020), Juru bicara Kementerian Luar Negeri , Zhao Lijian mengatakan bahwa para pakar dari WHO dan China akan bekerja sama dalam ruang lingkup tugas untuk kelompok internasional yang dipimpin oleh WHO. "Melacak virus merupakan proses yang terus berkembang. Langkah-langkah selanjutnya membutuhkan penelitian saintifik internasional lebih lanjut dan kerja sama skala global," ujar Zhao. Para pejabat China juga mengatakan bahwa penyelidikan harus dilakukan juga di beberapa negara, dengan asumsi bahwa virus bisa berasal dari mana saja dan dibawa ke China. Sara Davies, profesor hubungan internasional tata kelola kesehatan global dari Griffith University, Australia mengungkapkan pendapatnya terkait permintaan China tersebut. "China sedang berusaha memperjelas penyelidikan seperti apa yang mereka inginkan, dan berdasarkan perspektif WHO, mereka akan memperjelas apa yang harus dilakukan agar dapat diterima secara internasional."


Kredibilitas semacam itu akan berkaitan dengan seberapa banyak akses tim WHO terhadap data dan laboratorium, khususnya di laboratorium di Wuhan, yang paling terdampak sebagaimana yang dibagikan oleh pemerintah AS. Namun, menurut Davies, "Apabila wabah itu terjadi di AS mau pun Inggris, sampai tingkat mana negara-negara itu akan mengizinkan misi internasional untuk datang dan menyelidiki laboratorium mereka?" Baca juga: Direktur FBI: China adalah Ancaman Terbesar AS Terlepas dari semua perpolitikan itu, menurut para ilmuwan, terbentuknya tim penyelidikan akan memberi kesempatan untuk lebih memahami ruang kerja yang telah dilakukan di China. Beberapa informasi yang ada seperti jenis hewan apa yang dijadikan sampel di pasar basah yang berkaitan dengan klaster pertama kasus wabah, masih belum dirilis atau dipublikasikan. Menurut Dirk Pfeiffer, seorang profesor epidemiologi hewan di Hong Kong's City University, pertemuan fisik antara penyelidik dengan pejabat China untuk menelusuri asal muasal wabah dan memahami penelitian akan menjadi misi terpenting. Menurut Pfeiffer juga, China secara teknis punya kemampuan untuk melakukan penyelidikan semacam itu. "Dunia mengharapkan terlalu banyak dari tim (penyelidikan), ini seperti (mengharapkan) seseorang yang pergi ke bulan untuk mencari tahu apakah kita bisa tinggal di sana," kata Dirk Pfeiffer. "Ini tentang membangun kepercayaan dan memfasilitasi komunikasi dan mungkin (mendapatkan akses) ke beberapa data yang belum pernah kita lihat sebelumnya," pungkas Pfeiffer.







Artikel ini telah tayang di 
Kompas.com dengan judul "Asal Muasal Virus Corona Akan Diselidiki Tim WHO di China Akhir Pekan Ini", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/07/09/123945970/asal-muasal-virus-corona-akan-diselidiki-tim-who-di-china-akhir-pekan-ini.

















Comments

Popular posts from this blog

BSN TETAPKAN 67 SNI BARU

THE MOSQUE OF TIANJIN - CHINA

LIST OF MANDATORY SNI - 2014