6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam
6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam
Semakin banyak hal yang terungkap mengenai virus corona yang sudah
setahun menjadi pandemi global. Di antaranya mengenai gejala seseorang
terinfeksi Covid-19.
Gejala terbaru dari infeksi virus corona yang ditemukan ialah pasien
mengalami halusinasi mencium bau ikan yang menyengat, belerang, dan bau manis
yang tidak enak.
Gejala yang timbul tersebut, dilansir Sky News pada Minggu (27/12/2020),
disebut dengan gejala parosmia atau distorsi penciuman.
Seorang ahli bedah telinga dan tenggorokan (THT), Profesor Nirmal Kumar,
mengatakan hal ini adalah gejala yang sangat aneh dan unik. Kumar sendiri
merupakan presiden dari THT Inggris yang juga petugas medis yang
mengidentifikasi anosmia pada penderita Covid-19.
Dia adalah salah satu pihak yang medesak Kesehatan masyarakat Inggris
untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala Covid-19, beberapa bulan
sebelum menjadi panduan resmi. Terkait dengan gejala baru, ia mencatat di
antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di Inggris
beberapa mengalami parosmia.
Baca Juga: Menkes: Sekitar 16-18 Januari 2021, akan terjadi lonjakan
kasus Covid-19
Parosmia merupakan satu di antara gejala seseorang terjangkit Covid-19
selain batuk dan demam.
Berikut sejumlah gejala virus corona yang telah diketahui:
1. Kehilangan kemampuan indera penciuman
Seseorang yang kehilangan indra penciuman atau anosmia adalah salah satu
gejala yang kentara sebagai indikasi seseorang terkena Covid-19.
Dilansir Kompas.com, Jumat (2/10/2020), bukti hilangnya indra penciuman dan
perasa sebagai tanda Covid-19, pertama kali dilaporkan pada Bulan April
2020.
Baca Juga: Penting! Tak perlu PCR, pasien Covid-19 yang sudah
isolasi mandiri boleh bekerja lagi
Kemudian, kondisi tersebut ditambahkan ke dalam daftar gejala resmi pada
pertengahan Mei. Salah satu penelitian mengenai ketidakmampuan mencium bau ini
dilakukan oleh Profesor Batterham, dari responden yang direkrut periode 23 April
hingga 14 Mei 2020.
Dari orang-orang yang positif Covid-19 tersebut, mereka melaporkan empat
minggu sebelumnya tak bisa mencium bau dan mengecap rasa.
2. Kelelahan
Salah satu gejala pada pasien Covid-19 adalah mengalami
kelelahan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami kelelahan ekstrem mungkin
menjadi tanda awal terkena virus corona.
Melansir Kompas.com, 17 April 2020, WHO menyebut hampir 40 persen dari 6.000
orang positif mengalami kelelahan. Rasa lelah disebut akan berlangsung lama,
bahkan saat virus telah hilang.
Baca Juga: Waspada! Mutasi virus
corona di Inggris lebih mudah serang anak-anak
Laporan menyebut sejumlah penelitian menyebutkan orang-orang
yang telah pulih mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah
masa pemulihan beberapa minggu.
3. Mata merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain,
menunjukkan sekitar 1 hingga 3 persen para penderita Covid-19 mengalmi gejala
konjungtivitis atau mata merah muda. Saat hal tersebut terjadi, maka pasien
positif virus corona berpotensi untuk menularkan.
Baca Juga: Penelitian teranyar:
Lampu UV-LED bisa bunuh 99,9% virus corona
Konjungtivitis merupakan kondisi yang terjadi akibat peradangan
karena adanya virus di lapisan jaringan tipis serta transparan yang menutupi
bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut dengan
konjungtiva.
Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19,
saat diikuti gejala lain seperti demam, batuk, maupun sesak napas.
4. Masalah
pencernaan
Para peneliti
awalnya tidak menganggap bahwa diare atau masalah lambung sebagai tanda
Covid-19. Akan tetapi, pendapat tersebut kemudian berubah.
Dalam sebuah
penelitian di China, disebutkan beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200
pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal). Hal tersebut sempat
disampaikan Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta, dikutip dari
Kompas.com pada 17 April 2020.
Studi tersebut
menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah
pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
Baca Juga: Kasus virus corona (Covid-19) di Inggris cepat menyebar
5. Delirium
Sebuah studi yang
dipublikasikan pada awal November 2020 menyatakan delirium merupakan gejala
pada penderita Covid-19. Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan para
peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya.
Gejala delirium
mayoritas dialami kelompok usia lanjut (lansia). Delirium, melansir dari
Medical News Today, merupakan perubahan tiba-tiba pada fungsi mental seseorang.
Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan cara berpikir dan perilaku serta
tingkat kesadarannya.
Delirium juga dapat
mempengaruhi kemampuan, konsentrasi, berpikir, mengingat dan pola tidur
seseorang.
Baca Juga: WHO: Tahun depan dunia hadapi tantangan dan varian baru
virus corona
6. Ruam Kulit
Ruam kulit adalah
salah satu tanda yang muncul pada pasien Covid-19. Menurut American Academy of
Dermatology Association, ruam kulit pada gejala Covid-19 sekilas terlihat
seperti gatal-gatal pada campak dan cacar air.
Sejumlah ciri ruam
kulit yang dilaporkan pada penderita Covid-19 di antaranya:
·
Ruam kulit tidak merata.
·
Kulit bentol-bentol dan terasa gatal.
·
Sebagian kulit melepuh seperti cacar air.
·
Muncul bentol-bentol sekaligus beruntusan.
·
Ada bentol besar dan bentol kecil-kecil di sekitarnya.
·
Ruam membentuk pola kemerahan besar di kulit.
Artikel ini telah
tayang di Kompas.com dengan judul "Halusinasi Cium Bau Menyengat Jadi Ciri Baru, Berikut 6
Gejala Covid-19 Selain Batuk dan Demam"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Jihad
Akbar
Sumber:
https://kesehatan.kontan.co.id/news/6-gejala-covid-19-terbaru-selain-batuk-dan-demam?page=4
Comments